MENGUBAH TRAGEDI MENJADI PRESTASI

“Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. ...untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.” (Roma 6:13)


Bertahun-tahun lampau ada seorang ayah sedang mengajarkan kepada anaknya yang baru berumur 9 tahun membuat sepatu sebagai persiapan agar memiliki ketrampilan sebagai penghasilannya kelak. Namun suatu hari pisau yang dipakai jatuh dari meja dan terpental mengarah kepada wajah si anak dan melukai matanya. Betapa sedih hati mereka sekeluarga, tragedi itu berlanjut malah dalam proses pengobatan kedua mata anak itu sekaligus harus mengalami kebutaan permanen.

           Namun ayah anak tersebut memasukkan anaknya ke sekolah khusus untuk orang buta dan disana
anak itu belajar membaca dengan menggunakan balok-balok kayu yang diukir dalam bentuk-bentuk huruf latin. Selama bertahun-tahun ia mencoba mencari ide dan ingin mengembangkan cara membaca bagi orang buta dengan membuat titiktitik pada lembaran kertas. Dalam membuat titik-titik lubang pada kertas itu ia menggunakan pisau yang ada di ruang kerja ayahnya dan pisau itu juga yang sebetulnya melukai matanya. Akhirnya anak itu pun berhasil menghasilkan sebuah alat bantu membaca yang sangat ringan dan sangat mudah digunakan oleh setiap orang buta untuk belajar membaca dan sekaligus untuk membuat tulisan-tulisan khusus untuk orang-orang buta. Nama anak tersebut adalah Louis Braille.

           Tragedi masa lalu yang memilukan dan akan berdampak seumur hidup, sebagian orang mungkin tidak sanggup menerima dan hancur dalam penyesalan namun seorang PEMENANG adalah seorang yang dapat mengubah tragedi menjadi prestasi. karakter pemenang harus dimiliki oleh setiap pelayan Tuhan agar dapat memberkati sesama.

BACA: Roma 6:11-14
PERENUNGAN: Senjata-senjata rohani apakah yang Anda miliki?
PENERAPAN: Catatlah semua potensi yang Anda punyai dan mulailah mengasahnya hingga bermanfaat bagi sesama.

0 komentar:

Posting Komentar