MENGUBAH TRAGEDI MENJADI PRESTASI

“Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. ...untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.” (Roma 6:13)


Bertahun-tahun lampau ada seorang ayah sedang mengajarkan kepada anaknya yang baru berumur 9 tahun membuat sepatu sebagai persiapan agar memiliki ketrampilan sebagai penghasilannya kelak. Namun suatu hari pisau yang dipakai jatuh dari meja dan terpental mengarah kepada wajah si anak dan melukai matanya. Betapa sedih hati mereka sekeluarga, tragedi itu berlanjut malah dalam proses pengobatan kedua mata anak itu sekaligus harus mengalami kebutaan permanen.

           Namun ayah anak tersebut memasukkan anaknya ke sekolah khusus untuk orang buta dan disana

Tuhan Mengasihi Yang Tidak Dikasihi

Baca: Kejadian 29:31-30:13

        Allah adalah kasih. Itu sebabnya kita yang dicipta menurut gambar dan rupa Allah sangat membutuhkan kasih. Kita akan merasa sangat menderita ketika kita merasa tidak dikasihi lagi.

        Lea tahu bahwa Yakub mencintai Rahel dan bukan dirinya, tetapi Lea berharap bahwa setelah menikahi dia, suaminya akan mengasihinya. Kepedihan hati Lea yang tidak merasa dicintai terlihat dari nama anak-anaknya. Dengan kelahiran Ruben, Lea berharap suaminya akan mencintainya (29:32). Namun harapannya tidak terwujud hingga ia diberi anak kedua karena Tuhan mendengar bahwa ia tidak dicintai (33). Dengan kelahiran Lewi, Lea berharap bahwa suaminya akan menjadi lebih erat dengan dia (34). Ia bahkan melahirkan anak yang keempat dan bersyukur atas anak tersebut (35). Ini menandakan bahwa